Model Peminatan Dan Lintas Minat

Berikut ini yakni berkas buku atau Naskah Model Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA/MA. Download file PDF. Naskah Model Penyelenggaraan Peminatan di Sekolah Menengan Atas ini ialah naskah pendukung implementasi Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikbud RI.

 Berikut ini yakni berkas buku atau Naskah Model Peminatan dan Lintas Minat untuk Sekolah Menengan Atas Model Peminatan dan Lintas Minat
Model Peminatan dan Lintas Minat

Model Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA/MA

Berikut ini kutipan teks dari isi berkas naskah Model Peminatan dan Lintas Minat SMA/MA:

sepertiyang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan KebuKurikulum 2013 dikembangkan untuk mempersiapkan penerima didik semoga mempunyai kemampuan hidup sebagai pribadi dan masyarakat negara yang diberiman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta bisa berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Proses penerapannya dilakukan secara sedikit demi sedikit dan berkesinambungan semenjak tahun pelajaran 2013/2014 semoga terjadi penguatan dan peningkatan mutu di sekolah. Pada tahun pelajaran 2018/2019 seluruh satuan pendidikan diprogramkan sudah menerapkan Kurikulum 2013.

Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam implementasi Kurikulum 2013 yakni mempersembahkan petes dan pendampingan bagi guru dari sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum 2013, dan menyebarkan naskah pendukung implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah dan Guru. Melaksanakan kebijakan tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengan Atas pada tahun 2016 dan 2017 sudah menyebarkan naskah-naskah pendukung implementasi Kurikulum 2013 berupa pedoman, panduan, model, dan modul sebagai tumpuan bagi Kepala Sekolah dan Guru dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dan penilaian.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun pelajaran 2013/2014 sudah memutuskan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, Kurikulum 2013 dilaksanakan diseluruh Sekolah Menengan Atas pada kelas X dan XI. Pada tahun 2014 dengan mempertimbangkan masih adanya beberapa hambatan teknis, maka menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 dilakukan penataan kembali implementasi Kurikulum 2013. Berdasarkan Permendikbud tersebut, Kurikulum 2013 diterapkan secara sedikit demi sedikit di satuan pendidikan mulai semester genap tahun pelajaran 2014/2015 hingga dengan tahun pelajaran 2018/2019.

Melaksanakan implementasi Kurikulum 2013, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah memprogramkan kegiatan petes dan pendampingan bagi Guru dari sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum 2013. Mendukung kebijakan tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengan Atas sesuai dengan kiprah dan fungsinya melaksanakan fasilitasi training implementasi Kurikulum 2013 melalui pengembangan naskah pendukung implementasi Kurikulum 2013 berupa modul petes, pedoman, panduan, dan model- model yang sudah dikembangkan pada tahun 2016 dan tahun 2017. Naskah-naskah tersebut antara lain : (1) Model-Model Pembelajaran; (2) Model Pengembangan RPP; (3) Model Peminatan dan Lintas Minat; (4) Panduan Supervisi Akademik; (5) Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif; (6) Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester (SKS) Di SMA; (7) Panduan Pengembangan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM); (8) Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas; (9) Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS); dan (10) Panduan Sukses E-Rapor Sekolah Menengan Atas Versi 2017.

Daftar Isi dari Naskah Model Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA/MA ini, antara lain:
SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Samasukan
D. Ruang Lingkup
E. Dasar Hukum

BAB II PENGERTIAN DAN KONSEP
A. Pengertian Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat
B. Konsep Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

BAB III MEKANISME DAN PROSEDUR
A. Mekanisme Pemilihan Peminatan
B. Prosedur Pemilihan Peminatan
C. Pindah Kelompok Peminatan
D. Penyelenggaraan Peminatan
E. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 1. misal Angket Peminatan dan Lintas Minat Sebelum Siswa Diterima

Latar Belakang
Kurikulum 2013 mengamanatkan bahwa pembelajaran ialah proses sistematik untuk meningkatkan martabat insan secara holistik yang memungkinkan potensi diri berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik siswa. Dalam implementasi kurikulum 2013, peminatan dan lintas minat siswa ialah amanah yang harus dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 64, pasal 2 ayat 1 Tahun 2014 bahwa “Peminatan pada SMA/MA mempunyai tujuan untuk mempersembahkan peluang kepada penerima didik menyebarkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan penerima didik sesuai dengan minat, talenta dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.” Atas dasar amanah tersebut sekolah melaksanakan peminatan dengan melibatkan guru Bimbingan dan Konseling (BK), dan Tim Pengembang Sekolah untuk berperan dalam proses peminatan sesuai dengan kiprah dan fungsinya sebagaimana tertuang dalam Permendikbud nomor 111 Tahun 2014 pasal 1 yang menyatakan bahwa ”Bimbingan dan Konseling yakni upaya sistematis, adil, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konseli atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan penerima didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.”

“Peminatan pada SMA/MA mempunyai tujuan untuk mempersembahkan peluang kepada siswa menyebarkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan penerima didik sesuai dengan minat, talenta dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.” 

melaluiataubersamaini demikian, ada landasan bagi sekolah untuk mengoptimalkan kiprah guru Bimbingan dan Konseling/BK dalam mengelola peminatan siswa semoga sanggup menentukan pilihan yang sesuai dengan potensi dan minatnya.

Pengejawantahan amanat pengembangan potensi siswa ditata dalam pengorganisasian kompetensi mulai dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ialah profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dicapai secara sedikit demi sedikit melalui Kompetensi Inti (KI), dan Kompentensi Dasar (KD) dalam kurun waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana terjabarkan pada struktur kurikulumnya, pemerintah mengatur pengorganisasian mata pelajaran pada kelompok A (umum) sebagai wujud dari kurikulum Nasional (pusat), B (umum) wujud kurikulum kawasan dan Kelompok C (peminatan) ialah kurikulum peminatan yang mengedepankan minat siswa dalam proses pendidikan di Sekolah.

Pilihan kelompok peminatan ialah bab penting dalam upaya pencapaian kompetensi oleh siswa. Hal ini dikarenakan ketepatan dalam menentukan kelompok peminatan ialah bab dari rencana awal siswa untuk menentukan fakultas atau jurusan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Pencapaian ini memerlukan penguasaan kompetensi yang memadai sebagai prasyarat memasuki ke jenjang diberikutnya, yakni perguruan tinggi.

Dalam Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2015 Pasal 77K ayat (1) bab a, b, dan c ditetapkan bahwa strukutur kurikulum di Sekolah Menengan Atas terdiri dari muatan umum, muatan peminatan akademik, dan muatan lintas minat akademik. Hal ini sesuai dengan Permendikbud No. 59 tahun 2014 bahwa mata pelajaran dikelompokan ke dalam mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam/MIPA, mata pelajaran peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial/IPS, dan mata pelajaran peminatan Bahasa dan Budaya. Oleh alasannya yakni itu, satuan pendidikan sebaiknya memfasilitasi siswa dalam mengambil kelompok mata pelajaran peminatan sesuai minat yang didukung dengan kemampuan. Satuan pendidikan diperlukan bisa melayani kebutuhan siswa yang dituangkan dalam ketentuan khusus berupa dokumen sekolah berupa ketentuan akademik. Dokumen ini selanjutnya menjadi pola untuk pelaksanaan pemilihan peminatan maupun pemilihan mata pelajaran lintas peminatan pada setiap awal tahun pelajaran bagi siswa. Agar satuan pendidikan mempunyai pola implementasi peminatan dan lintas peminatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengan Atas memandang perlu menyusun Model Penyelenggaraan Peminatan di Sekolah Menengan Atas yang sanggup dijadikan pola oleh satuan pendidikan.

Tujuan
Naskah Model Penyelenggaraan Peminatan di Sekolah Menengan Atas mempunyai tujuan diberikut.
  1. Memdiberikan pemahaman lebih luas tentang pelaksanaan pilihan peminatan dan lintas minat.
  2. Memdiberikan citra seni administrasi implementasi pelaksanaan pilihan peminatan dan lintas minat.
  3. Mendorong peningkatan mutu pembelajaran melalui pilihan peminatan dan lintas minat.
  4. Memdiberikan citra pindah pilihan peminatan.
Samasukan
Samasukan memanfaatkan naskah Model Penyelenggaraan Peminatan di Sekolah Menengan Atas ini sebagai diberikut.
  1. Satuan Pendidikan yaitu Kepala Sekolah, wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, dan guru BK serta guru mata pelajaran
  2. Peserta Didik
  3. Orangtua Peserta Didik
  4. Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten dan Provinsi

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Model Penyelenggaraan Peminatan di Sekolah Menengan Atas ini mencakup diberikut.
  1. Pengertian dan konsep penyelenggaraan peminatan dan lintas minat.
  2. Mekanisme dan mekanisme peminatan dan lintas minat.

Dasar Hukum
  1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 
  3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Pramasukana.
  4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (khususnya struktur kurikulum)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
  5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 Tahun 2016 tentang Penilaian oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
  6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
  7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
  8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensisi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
  9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
  10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.
  11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 Tahun tentang Standar Penilaian.
  12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 24 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Pengertian Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat
Peminatan
Peminatan yakni kegiatan kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, talenta dan/atau kemampuan penerima didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.

Peminatan Akademik yakni kegiatan kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, talenta dan/atau kemampuan akademik penerima didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan.

Peminatan pada SMA/MA mempunyai tujuan untuk mempersembahkan peluang kepada siswa untuk menyebarkan tiga kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa sesuai dengan minat, talenta dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.

Struktur kurikulum ialah sekelompok mata pelajaran yang sanggup diikuti dan diambil selama siswa menempuh pendidikan ibarat tertuang dalam PP No. 13 tahun 2015, Pasal 77B ayat (1) Struktur Kurikulum ialah pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban mencar ilmu pada setiap satuan pendidikan dan kegiatan pendidikan, dalam ayat (4) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ialah pengorganisasian mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan dan/atau kegiatan pendidikan, serta ayat (7) Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah terdiri atas: a. muatan umum; b. muatan peminatan akademik; c. muatan akademik kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/peminatan.

Lampiran I Permendikbud nomor 59 tahun 2014, Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, sanggup ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama. 

Pengertian Lintas Minat
Lintas Minat yakni kegiatan kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi ekspansi pilihan minat, talenta dan/atau kemampuan akademik penerima didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat. 

Dalam Kurikulum 2013, selain menentukan mata pelajaran dalam suatu peminatan tertentu, siswa juga didiberi peluang untuk mengambil mata pelajaran dari peminatan lain. Hal ini memdiberi peluang kepada siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati namun tidak terdapat pada kelompok mata pelajaran peminatan.

Pengertian Pendalaman Minat
Pendalaman Minat yakni kegiatan kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik siswa dengan orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat.

Siswa sanggup mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran yang tersedia setelah menerima rekomendasi dari Guru BK/Konselor. Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak diambil maka beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat. 

Siswa yang mempunyai kemampuan akademik di atas siswa lain didiberi peluang untuk mendalami mata pelajaran-mata pelajaran pada kelompok peminatannya. Hal ini memdiberi peluang bagi siswa yang pada mata pelajaran tertentu di kelompok peminatannya mempunyai kemampuan dan prestasi tinggi sehingga penguasaan terhadap substansi mata pelajaran bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

    Download Naskah Model Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA/MA

    Selengkapnya terkena susunan dan isi berkas Naskah Model Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA/MA ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Naskah Model Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA/MA



    Download File:
    Model Peminatan dan Lintas Minat SMA/MA.pdf

    Sumber: http://psma.kemdikbud.go.id

    Demikian yang bisa kami sampaikan terkena keterangan berkas dan share file Naskah Model Peminatan dan Lintas Minat untuk SMA/MA. Semoga bisa bermanfaa.
    Model Peminatan Dan Lintas Minat Model Peminatan Dan Lintas Minat Reviewed by informasi populer on Juli 25, 2017 Rating: 5
    Diberdayakan oleh Blogger.