Cara Menghitung Dan Memilih Kkm (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Berikut ini ialah berkas yang berafiliasi dengan Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Download file format .doc atau .docx Microsoft Word dan .pptx Microsoft PowerPoint.

Berkas perihal Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ini gampang-gampangan bisa menjawaban pencarian anda atau menjadi referensi terkait dengan pertanyaan seputar cara memilih KKM kurikulum 2013, cara menghitung KKM per indikator, contoh KKM SD, format KKM, cara memilih KKM SMP, cara menghitung KKM SD, cara menghitung KKM dengan excel, cara menghitung KKM KTSP Sekolah Menengan Atas dan lain-lain.

 Berikut ini ialah berkas yang berafiliasi dengan Teknik Menghitung dan Menentukan KKM  Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

Berikut ini kutipan teks dari isi berkas-berkas terkena Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal):

Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi ialah memakai pola kriteria, yakni memakai kriteria tertentu dalam memilih kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM harus diputuskan sebelum awal tahun anutan dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta alasannya ialah hasil empirik penilaian. Pada pola norma, kurva normal sering dipakai untuk memilih ketuntasan berguru peserta didik jikalau diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai simpulan sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapat sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk melaksanakan tindakan yang sempurna terhadap hasil penilaian, yaitu mempersembahkan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.

Kriteria ketuntasan minimal diputuskan oleh satuan pendidikan menurut hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang mempunyai karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau lembaga MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga ditetapkan dengan angka terbaik 100 (seratus). Angka terbaik 100 ialah kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan sanggup memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah sasaran nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi pola bersama pendidik, peserta didik, dan orang renta peserta didik. Oleh alasannya ialah itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melaksanakan sosialisasi supaya isu sanggup diakses dengan praktis oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai pola dalam menyikapi hasil berguru peserta didik.

Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
Fungsi kriteria ketuntasan minimal:
  1. sebagai pola bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar sanggup diketahui ketercapaiannya menurut KKM yang diputuskan. Pendidik harus mempersembahkan respon yang sempurna terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemdiberian layanan remedial atau layanan pengayaan;
  2. sebagai pola bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator diputuskan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan sanggup mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian supaya mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;
  3. dapat dipakai sebagai bab dari komponen dalam melaksanakan penilaian agenda pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil agenda kurikulum sanggup dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh alasannya ialah itu hasil pencapaian KD menurut KKM yang diputuskan perlu dianalisis untuk mendapat isu wacana peta KD-KD tiap mata pelajaran yang praktis atau susah, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan masukana-pramasukana berguru di sekolah;
  4. ialah kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM ialah upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melaksanakan upaya pencapaian KKM dengan meterbaikkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melaksanakan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti aktivitas pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang sudah didesain pendidik. Orang renta sanggup memmenolong dengan mempersembahkan motivasi dan santunan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya meterbaikkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah;
  5. ialah sasaran satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya seterbaik mungkin untuk melampaui KKM yang diputuskan. Keberhasilan pencapaian KKM ialah salah satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan agenda pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung balasan sanggup menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.

Prinsip Penetapan KKM
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai diberikut:
  1. Penetapan KKM ialah aktivitas pengambilan keputusan yang sanggup dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif sanggup dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disahkan sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;
  2. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan berguru minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi;
  3. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) ialah rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik ditetapkan sudah mencapai ketuntasan berguru untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan sudah mencapai ketuntasan berguru minimal yang sudah diputuskan untuk seluruh indikator pada KD tersebut;
  4. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) ialah rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut;
  5. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran ialah rata-rata dari tiruana KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;
  6. Indikator ialah acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus bisa mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. melaluiataubersamaini demikian pendidik tidak perlu melaksanakan pembobotan seluruh hasil ulangan, alasannya ialah tiruananya mempunyai hasil yang setara;
  7. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.

Langkah-Langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM ialah sebagai diberikut:
  1. Guru atau kelompok guru memutuskan KKM mata pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan denah sebagai diberikut: Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM mata pelajaran;
  2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam melaksanakan penilaian;
  3. KKM yang diputuskan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan;
  4. KKM dicantumkan dalam LHB pada ketika hasil penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.

Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah:
  1. Tingkat kompleksitas, kesusahan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan mempunyai tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai diberikut: (a) guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; (b) guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; (c) guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; (d) peserta didik dengan kemampuan kebijaksanaan sehat tinggi; (e) peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep; (f) peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; (g) waktu yang cukup usang untuk memahami materi tersebut alasannya ialah mempunyai tingkat kesusahan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/tes; (h) tingkat kemampuan kebijaksanaan sehat dan kecermatan yang tinggi supaya peserta didik sanggup mencapai ketuntasan belajar.
  2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah. a. Sarana dan pramasukana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik menyerupai perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran; b. Ketersediaan tenaga, administrasi sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah.
  3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan. Penetapan intake di kelas X sanggup didasarkan pada hasil seleksi pada ketika penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII menurut kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. 

Analisis KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk sanggup ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut diharapkan untuk melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil analisis juga dijadikan sebagai materi pertimbangan penetapan KKM pada semester atau tahun pembelajaran diberikutnya.

Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang sudah diputuskan. Sesudah selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan analisis pencapaian KKM. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melaksanakan analisis rata-rata hasil pencapaian peserta didik kelas X, XI, atau XII terhadap KKM yang sudah diputuskan pada setiap mata pelajaran. Melalui analisis ini akan diperoleh data antara lain:
  1. KD yang sanggup dicapai oleh 75% – 100% dari jumlah peserta didik pada kelas X, XI, atau XII;
  2. KD yang sanggup dicapai oleh 50% – 74% dari jumlah peserta didik pada kelas X, XI, atau XII;
  3. KD yang sanggup dicapai oleh ≤ 49% dari jumlah siswa peserta didik kelas X, XI, atau XII.
Manfaat hasil analisis ialah sebagai dasar untuk meningkatkan kriteria ketuntasan minimal pada semester atau tahun pembelajaran diberikutnya. Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal dilakukan menurut hasil pengolahan data perolehan nilai setiap peserta didik per mata pelajaran.

    Download Berkas Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

    Selengkapnya terkena susunan dan isi berkas-berkas yang berkaitan dengan Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:



    Download File:
    Penentuan KKM.pptx



    Download File:
    Fungsi KKM.doc



    Download File:
    Teknik Menghitung KKM.doc



    Download File:
    KKM.doc

    Demikian yang bisa kami sampaikan terkena keterangan berkas dan share file perihal Teknik Menghitung dan Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Semoga bisa bermanfaa.
    Cara Menghitung Dan Memilih Kkm (Kriteria Ketuntasan Minimal) Cara Menghitung Dan Memilih Kkm (Kriteria Ketuntasan Minimal) Reviewed by informasi populer on November 25, 2017 Rating: 5
    Diberdayakan oleh Blogger.