Berikut ini ialah informasi terkena Mendikbud Tegaskan Tak Ada Program Sekolah Satu Hari Penuh (Full Day School). Berita ini kami kutip dari Republika tanggal 6 Juli 2017. INI diberita selengkapnya.
Mendikbud Tegaskan Tak Ada Program Sekolah Satu Hari Penuh (Full Day School) |
Mendikbud Tegaskan Tak Ada Program Sekolah Satu Hari Penuh (Full Day School)
Mendikbud: Pemerintah Tak Ada Program Full Day School
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjanjikan Rp 250 juta bagi wartawan yang menemukan dokumen resmi pengajuan full day school. Hal itu menanggapi publik yang menyamakan kebijakan lima hari sekolah (LHS) dengan full day school.
“Pemerintah tak ada kegiatan full day school. Saya buka sayembara, kalau ada wartawan dapat temukan dokumen resmi Kemendikbud soal full day school saya diberi hadiah Rp 250 juta pakai uang pribadi,” kata ia dalam kegiatan Lokakarya Penguatan Pendidikan Karakter di Labschool, Rawamangun, Jakarta, Kamis (6/7).
Ia mengatakan, sayembara itu ialah bukti bahwa Kemendikbud tidak pernah mengajukan konsep full day school pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, konyol menerjemahkan kebijakan LHS menjadi full day school. Alasannya, Kemendikbud spesialuntuk mengajukan konsep sekolah dengan menyebabkan huruf sebagai pusatnya belajar.
“Yang kita gulirkan penguatan huruf saja. KTSP perkuat saja, Karena itu namanya PPK (penguatan pendidikan karakter). Saya tak ada niat bikin sekolah kayak full day school, duitnya siapa,” tutur Mendikbud.
Mendikbud menyebut konsep full day school dapat dilakukan apabila ada pemerintah kawasan (pemda) yang diberinisiatif membangun. Menurutnya, siapapun menteri pendidikan tak akan berencana menerapkan konsep full day school secara nasional dan berlaku umum.
“Menteri manapun tak akan lakukan itu. Apalagi menghapus pesantren, penyesatan luar biasa,” ujarnya.
Sumber:
Mendikbud Tegaskan Tak Ada Program Sekolah Satu Hari Penuh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada planning membuat kegiatan sekolah satu hari penuh atau "full day school".
"Saya tegaskan saya tidak punya niat, Kemdikbud tidak ada planning untuk kegiatan 'full day school'," kata Muhadjir dikala memberikan pidato pada lokakarya guru di Labschool Jakarta, Kamis (6/7).
Muhadjir mengambarkan kegiatan yang dimaksud ialah kegiatan penguatan huruf siswa melalui kurikulum yang sudah ada tanpa mengganti dengan kurikulum baru. Muhadjir menjabarkan dirinya berpedoman pada visi Presiden yang tertuang pada Nawa Cita dalam membuat kegiatan penguatan karakter.
"Dalam nawacita jelas, kegiatan pendidikan huruf porsinya 70 persen, sisanya untuk ilmu pengetahuan," ujar Muhadjir.
Muhadjir yang ialah mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut beropini dengan porsi pendidikan huruf sebesar 70 persen dan sudah berjalannya Kurikulum 2013, memerlukan kebijakan gres untuk penguatan pendidikan huruf tanpa mengubah kurikulum yang sudah berjalan.
"Maka perlu ada penguatan karakter, penguatan saja," kata Muhadjir.
Dia juga mengambarkan penerapan delapan jam di sekolah juga bukan berarti mencar ilmu di kelas selama delapan jam, melainkan diisi dengan kegiatan lain di tempat lain. "Delapan jam di sekolah, di kelas, tidakbolehkan anak-anak, guru juga nggak kuat," kata dia.
Menurut Muhadjir memaksakan anak didik mencar ilmu selama delapan jam di sekolah tidak sesuai dan tidak efektif. Dalam pidatonya Muhadjir berkali-kali menegaskan pemerintah tidak berencana membuat kegiatan sekolah satu hari penuh.
Bahkan ia berusaha meyakinkan dengan meminta wartawan mengecek dokumen atau anggaran yang menjadi bukti adanya kegiatan "full day school" di Kemendikbud.
Sumber:
Demikian yang dapat kami sampaikan informasi terkena Mendikbud Tegaskan Tak Ada Program Sekolah Satu Hari Penuh (Full Day School). Semoga dapat bermanfaa.
Mendikbud Tegaskan Tak Ada Kegiatan Sekolah Satu Hari Penuh (Full Day School)
Reviewed by informasi populer
on
Juli 06, 2017
Rating: